Daftarkan Partai Gelora ke KPU oleh Anis Matta

Ketua Umum DPP Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Anis Matta memimpin pendaftaran peserta Pemilu 2024 di kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) pagi tadi

Anis Matta Ungkap Dua Sumpah yang Menginspirasi Partai Gelora

Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia Anis Matta mengungkapkan, ada dua sumpah yang menginspirasi Partai Gelora.

SUMPAH PALAPA OLEH PATIH GAJAH MADA

Sumpah Palapa atau Amukti Palapa, merupakan sumpah yang diucapkan Mahapatih Gajah Mada dan menjadi awal kejayaan Kerajaan Majapahit.

SUMPAH PEMUDA

Kita selalu memperingati Hari Bersejarah setiap tanggal 28 Oktober

Partai Gelora Partai Politik yang ingin jadikan Indonesia 5 besar dunia

Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia secara resmi telah mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) sebagai partai politik (parpol) peserta Pemilu 2024 pada Minggu (7/8/2022), dan dinyatakan lolos dalam kelengkapan dokumen.

Sabtu, 17 September 2022

SUMPAH PEMUDA

Kata kata motivasi dari Bung Karno di hari sumpah pemuda 
 

Deep Purple-Burn

Kepangku Kapang

Sama - Sama Rindu - Dhimas Tedjo Feat Elisha Orcarus (Official Live Music)

Ra Bakal Muntir - Dhimas Tedjo Feat Elisha Orcarus (Official Live Music)

Tiwul Gunung Kidul ( DImas Tedjo & Mba UUT )

Janji - Dhimas Tedjo Feat Elisha Orcarus (Official Live Music)

Sakit Rindu - Dhimas Tedjo Feat Rina Aditama

Godhaning Rondho - Dhimas Tedjo Feat Rina Aditama

Kidung jawa EYANG SABDO PALON NAGIH JANJI

Ardia Diwang Probowati - Sumamburat Bang Bang Wetan

Jumat, 16 September 2022

Sindy Purbawati - Ramalan Jayabaya

Rina Aditama - Ojo Lamis - Kembar Campursari Sragenan Gayeng

LANGGAM CAPING GUNUNG NINDY SHAKA

Prigel Pangayu Anjarwening | Panah Sendaren

Prigel Pangayu Anjarwening - Arum Dalu

Prigel Pangayu - Jagat Tresno

Lali Janjine - Rina Aditama

Tembang Kangen

D'lloyd - Apa Salah Dan Dosaku

D'lloyd - Cinta Hampa

D'lloyd - Mengapa Harus Jumpa

Panbers - Terlambat Sudah

Tiada Lagi

KISAH SEORANG PRAMURIA

USAH KAU HARAP

Deep Purple Soldier of Fortune

Deep Purple - Child In Time

Deep Purple Full Concert 1973

The Thrill is Gone

Still Got The Blues

Dewa - Pangeran Cinta

Dewa - Arjuna

Dewa 19 - Laskar Cinta

ARI LASSO - SEPARUH NAFAS

Dewa 19 - Sedang Ingin Bercinta

LENTERA CINTA - Nicky Astria

Anggun - Bayang Ilusi

Anggun - Snow on the Sahara

MATAHARIKU

Ku Tak Bisa

Tembang Kangen

Ramalan Joyo Boyo

Keluarga

Arumi Nasya Ramanda

Joko Tingkir terbaru

GELOMBANG PERUBAHAN

BANGUN JEMBATAN

Kita Gila

5 Visi Perjuangan Keumatan di Tengah Krisis

BH SULAWESI UTK NTT DAN NTB

AKSI PEDULI BENCANA BLUE HELMET JATIM DI LUMAJANG

BLUE HELMET - NTT

Kontribusi Blue Helmet

BLUE HELMET SEMARANG UNTUK SEMERU

Peduli Erupsi Gunung Semeru

Aksi kemanusiaan Gelora Indonesia untuk Semeru

KPU Umumkan Parpol Peserta Pemilu 2024 - 24 Parpol Yang Penuhi Syarat

MENDAGRI - PEMILU

PEMILU 2024

MASA KAMPANYE

FAHRI HAMZAH DI KPU

13 Parpol Sudah Mendaftarkan di KPU sebagai Peserta Pemilu 2024

Simak, Bedah Ongkos Partai Politik Baru

SUMPAH PALAPA

Sumpah Palapa atau Amukti Palapa, merupakan sumpah yang diucapkan Mahapatih Gajah Mada dan menjadi awal kejayaan Kerajaan Majapahit. 

Sumpah Palapa menjadi manifestasi program kerja politik Gajah Mada saat diangkat menjadi patih. 

Jabatan patih sendiri diberikan kepada Gajah Mada atas jasanya meredam pemberontakan saat menjadi kepala pasukan elite Bhayangkara.

 Bukti autentik yang menyebutkan adanya Sumpah Palapa ini yaitu Kitab Pararaton. Meski pun, kitab ini tidak menuliskan secara gamblan bahwa Amukti Palapa merupakan sumpah. 

 Isi dan Makna Sumpah Palapa

 Adapun isi Sumpah Palapa berbunyi: 

“Lamun huwus kalah Nuswantara isun amukti palapa, lamun kalah ring gurun, ring Seran, Tanjung Pura, ring Haru, ring Pahang, Dompo, ring Bali, Sunda, Palembang, Tumasik, Samana isun amukti palap. 

Artinya: "Jika telah mengalahkan Nusantara, saya (baru akan) melepaskan puasa. Jika mengalahkan Gurun, Seram, Tanjung Pura, Pahang, Dompo, Bali, Sunda, Palembang, Tumasik, demikian saya (baru akan) melepaskan puasa."

Menurut Muhammad Yamin dalam buku Gajah Mada Pahlawan Persatuan Nusantara "Sumpah Palapa berarti Gajah Mada memberikan batasan dan pantangan pada dirinya untuk tidak bersenang-senang sebelum berhasil mencapai cita-cita demi negara." 

 Saat itu, Majapahit dilanda berbagai pemberontakan. Salah satu pemberontakan dilakukan oleh Ra Kuti. 

Pemberontakan Ra Kuti termasuk pemberontakan besar. Akibat pemberontakan ini, raja harus mengungsi ke Badander. 

Namun pada akhirnya pemberontakan itu berhasil dipadamkan oleh Gajah Mada, dan raja pun bisa kembali ke Istana. 

Dalam Pararaton disebutkan, Gajah Mada berhenti sebagai kepala pasukan Bhayangkara usai memadamkan pemberontakan. 

Selang dua bulan kemudian, Gajah Mada diangkat menjadi patih di Kahuripan selama dua tahun. 

Berikutnya terjadi lagi pemberontakan di Majapahit. Lagi-lagi, Gajah Mada berhasil memadamkan pemberontakannya itu. 

Saat itu, Majapahit berada di bawah kekuasaan Ratu Tribuwana Tunggadewi. Sang ratu lantas melantik Gajah Mada menjadi Patih Amangkhubumi

Saat pelantikan itulah Gajah Mada mengucapkan Amukti Palapa atau Sumpah Palapa

 Kata Nusantara di Sumpah Palapa 

Dalam isi Sumpah Palapa, Gajah Mada dengan tegas mengucapkan akan mengalahkan wilayah “Nuswantara” atau Nusantara. 

Adapun Nusantara terdiri dari dua kata, yaitu nusa yang artinya pulau, dan antara yang artinya seberang. 

Secara politis, Nusantara adalah gugusan pulau yang terdapat di benua Asia dan Australia, bahkan sampai Semenanjung Malaya. 

Namun jika melihat konteks yang dibicarakan Gajah Mada, Nusantara merujuk kepada nama-nama daerah yang disebutnya. 

Nama-nama daerah itu antara lain Gurun, Seram, Tanjung Pura, Pahang, Dompo, Bali, Sunda, Palembang, dan Tumasik. 

Daerah-daerah tersebut diketahui berada di luar Pulau Jawa, dan itu yang dimaksud Nusantara.

Bahkan, sebagian wilayah Jawa seperti Jawa Tengah dan Jawa Timur justru saat itu tidak termasuk dalam Nusantara yang dimaksud Gajah Mada. 

 

Anis Matta Ungkap Dua Sumpah yang Menginspirasi Partai Gelora

Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia Anis Matta mengungkapkan, ada dua sumpah yang menginspirasi Partai Gelora. Anis mengungkapkannya saat memberikan pengantar diskusi Gelora Talk4 bertajuk "Pembelahan Politik di Jagat Media Sosial: Residu Pemilu yang Tak Kunjung Usai" di Jakarta, Selasa (22/6/2021).

 "Ada dua sumpah yang menginspirasi kami di Partai Gelora . Pertama, Sumpah Palapa dan kedua Sumpah Pemuda. Kedua sumpah ini menjadi ilham bagi para pendiri bangsa yang waktu itu ingin merumuskan identitas baru, bernama Indonesia," ujar Anis Matta. 

Dia menambahkan, Sumpah Palapa Gajah Mada tidak hanya menginspirasi Partai Gelora, tapi juga memberi ilham bagi Mohammad Yamin, tokoh pemuda untuk memelopori Sumpah Pemuda. "Itu sebabnya, Mohammad Yamin otak di balik Sumpah Pemuda menulis panjang tentang Gajah Mada yang bisa mengonsolidasikan seluruh potensi dan bisa fokus menyelesaikan krisis sistemik yang terjadi saat itu," tuturnya. 

Maka itu, dia mengatakan bahwa Sumpah Palapa Gajah Mada juga bisa menjadi tekad untuk melahirkan sumpah ketiga, yakni Sumpah Tekad Indonesia untuk keluar dan bangkit dari krisis, sehingga mampu menjadikan Indonesia sebagai negara dengan kekuatan lima besar dunia. 

"Andaikata Gajah Mada dan para perintis Sumpah Pemuda masih ada, mereka semuanya akan ada dalam forum diskusi kita ini. Untuk melihat persoalan yang kita bahas, kita tidak tahu arah sejarah yang sedang kita tuju, ada semacam kebingungan kolektif yang mendera para pemimpin kita saat ini," kata Anis Matta. 

Sementara itu, Sekretaris Jenderal Partai Gelora Indonesia Mahfuz Sidik mengatakan jika pembelahan sosial dan politik di masyarakat segera tidak diakhiri, maka bisa menyebabkan terjadinya fail state (negara gagal) dan berujung bubarnya negara. 

"Pembelahan sosial dan politik yang terbiarkan, residunya akan semakin mengental dan dapat menyebabkan fail state, negara gagal. Di beberapa negara pembelahan menjadi pemicu negara bubar, sehingga harus ada solusi segera untuk mengakhiri," ujar Mahfuz dalam kesempatan sama.

Kamis, 15 September 2022

Daftarkan Partai Gelora ke KPU oleh Anis Matta

Ketua Umum DPP Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Anis Matta memimpin pendaftaran peserta Pemilu 2024 di kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) pagi tadi. 

 "Alhamdulillah kami baru saja mendaftarkan Partai Gelora dengan seluruh persyaratan yang diminta oleh KPU secara administrasi," kata Anis Matta dalam jumpa persnya, Minggu (7/8/2022). 

Adapun, kata dia, berkas persyaratan yang disampaikan kepada KPU di antaranya 34 Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) atau sudah memenuhi syarat 100 persen tingkat Provinsi. Kedua, mendaftarkan 434 dari 514 DPD atau Kabupaten/Kota atau terpenuhi 84,44% dari 75% syarat minimal tingkat Kabupaten/Kota. Ketiga, Gelora juga mendaftarkan 4.173 DPC dari 7.266 tingkat kecamatan di seluruh Indonesia atau 57,43% dari persyaratan 50%. 

Sementara, untuk keterwakilan perempuan, Anis Matta memastikan partainya sudah melampaui syarat minimal 30%. Seluruhnya, Partai Gelora mendaftarkan Kartu Tanda Anggota (KTA) sebanyak 243.118 orang. 

"Alhamdulillah semua persyaratan ini sudah kami sampaikan, terlebih dahulu kami mengisi Sipol dan dinyatakan lengkap di Sipol. Dan alhamdulillah kami membawa semua persyaratan tersebut, mudah-mudahan tidak ada perbaikan lagi secara administrasi dan Partai Gelora dinyatakan lolos untuk verifikasi administrasi selanjutnya," ujarnya.

Partai Gelora Mendaftar untuk Jadi Peserta Pemilu 2024 ke KPU Dipimpin Langsung Ketum Partai Gelora 

 

GAMBAR 4

Partai Gelora Partai Politik yang ingin jadikan Indonesia 5 besar dunia

Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia secara resmi telah mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) sebagai partai politik (parpol) peserta Pemilu 2024 pada Minggu (7/8/2022), dan dinyatakan lolos dalam kelengkapan dokumen. Dengan begitu, Gelora telah melangkah maju untuk mencapai cita-citanya yaitu menjadi partai politik yang dapat memperjuangkan Indonesia menjadi negara 5 besar dunia. 

 

Ketua Umum Partai Gelora Anis Matta mengatakan Pemilu 2024 adalah penentu masa depan Indonesia selanjutnya dalam situasi krisis global saat ini. Karena itu, Partai Gelora bercita-cita ingin menjadikan Indonesia 5 besar dunia. 

Anis Matta menilai, hanya orang-orang yang memiliki 'ide gila' yang bisa membangun partai di tengah krisis. "Jadi orang bikin partai itu, susah. Apalagi menang Pemilu, itu lebih susah lagi. Artinya, kalau sudah ikut Pemilu dan gagal, karena tidak dipilih rakyat. Ini bisa jadi gara-gara, kita dipersulit jadi gagal," kata Anis Matta.

 Anis Matta berharap KPU juga membuka seluas-luasnya ruang partisipasi masyarakat dalam politik, serta memberikan literasi kepada masyarakat mengenai pentingnya Pemilu 2024. "Dalam situasi krisis seperti ini, kita dihadapkan satu dari dua pilihan. Satu dua pilihan, ini yang saya garis bawah. Tumbuh atau runtuh, tumbuh atau runtuh, tumbuh atau runtuh, tumbuh atau runtuh, tumbuh atau runtuh," tegas Anis Matta.